Thursday, January 9, 2014

Why school culture is critical?

Islam menempatkan pendidikan papa posisi yang sangat penting dan utama. Pendidikan islam tidak hanya berorientasi pada pengembangan intelektual (ta’lim) tetapi juga pada pembentukan karakter dan integritas santri (ta’dib). Ta’dib atau yang sekarang lebih dikenal dengan character building merupakan orientasi pendidikan yang paling tinggi dimana pendidikan diarahkan untuk membangun keutamaan akhlaq dengan memperbaiki perilaku yang masih buruk dan meningkatkan apa yang sudah baik.

Pesantren sebagai salah satu representasi pendidikan islam memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Disamping keunggulan dalam hal oreintasi pendidikan akhlaq, pesantren juga memiliki keunggulan dalam hal pendekatan pendidikan melalui pengembangan kultur pesantren dan nilai yang kokoh dan kuat dalam kehidupan pesantren atau 'school culture'. Dengan penanaman kultur dan nilai yang kuat ini maka tidaklah mengherankan jika para alumni pesantren benar-benar mampu mewarisi budaya dan nilai yang ditanamkan selama mereka berada di pesantren. Semakin baik dan kokoh kultur dan nilai yang dibangun dalam pesantren tersebut maka semakin baik dan matang pula kepribadian dan akhlaq para santrinya.

Berkaitan dengan hal ini, kajian sederhana menunjukan bahwa keberhasilan sebuah program pendidikan ternyata tidak hanya terletak pada program yang ada disekolah, akan tetapi secara signifikan juga dipengaruhi oleh nilai dan budaya (school culture), baik yang ada di sekolah, keluarga dan masyarakat itu sendiri. Pola pendidikan pesantren dengan sistem berasarama (boarding) telah terbukti efektif dalam menanamkan nilai dan pembentukan akhlaq santri karena pendidikan dan nilai yang mereka terima di kelas sejalan dengan nilai dan kultur yang dibangun di lingkungan pesantren yang sekaligus menjadi miniatur kehidupan sosial dan masyarakat yang lebih baik.

Sejalan dengan pola pendidikan pesantren ini, di beberapa negara maju proses pendidikan bisa berhasil karena keluarga dan masyarakat telah mampu bersinergi dalam membentuk kepribadian anak dengan menanamkan nilai dan budaya yang sejalan dengan apa yang telah ditanamkan disekolah.

Hal ini tentunya sangat berbeda dengan kondisi pendidikan di negara kita saat ini. Di negara kita, proses penanaman nilai dan budaya yang ada di sekolah seringkali berbenturan dengan nilai dan kultur yang ada di keluarga maupun masayarakat itu sendiri. Contoh sederhana, di sekolah anak-anak kita tanamkan nilai dan budaya disiplin dan bersih akan tetapi kondisi nilai dan budaya yang dibangun di dalam keluarga dan masyarakat seringkali bertentangan dengan nilai tersebut. Jika hal ini yang terjadi maka tujuan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan pembentukan akhlaq dan integritas adalah sebuah mimpi belaka.

Pola pendidikan pesantren yang lekat dengan penanaman nilai dan akhlaq juga telah mampu menjadi inspirasi bagi orientasi pendidikan di negara kita. Konsep kurikulum 2013 yang lebih mengedepankan nilai dan akhlaq merupakan bagian dari upaya bersama dalam memperbaiki profil lulusan (outcomes) agar memiliki kepribadian yang lebih baik dan integritas tinggi yang diharapkan akan mampu merubah budaya dan perilaku sosial yang bermasalah akhir-akhir ini. Akan tetapi, perlu difahami bersama bahwa orientasi pendidikan yang baik tersebut akan sulit tercapai tanpa didukung oleh nilai budaya yang baik, baik budaya di dalam keluarga (family culture), di sekolah (school culture) serta budaya di masayarakat (community culture).

Berpegang pada keyakinan ini, tidaklah berlebihan jika di setiap sekolah seharusnya memiliki nilai dan budaya yang jelas dan kuat dalam mengiringi seluruh program pendidikan yang ada. Salah satu langkah awal adalah dengan melakukan pengkajian kembali visi-misi sekolah dan analisa mendalam terhadap segala kebiasaan, kegiatan dan perilaku yang telah ada di sekolah. Dengan pengkajian dan analisa ini, sekolah diharapkan akan memiliki nilai (school culture) yang jelas yang dapat dijadikan prinsip dasar dalam bersikap dan bertindak baik oleh guru, staff, siswa (santriwati), orang tua beserta keluarga dan stakeholders lain yang terlibat dalam program pendidikan di sekolah

Komitmen bersama dalam membangun budaya sekolah dan pesantren yang kuat ini diharapkan akan mampu mengantarkan anak-anak kita menjadi sosok yang cerdas, terampil yang memiliki keunggulan akhlaq dan integritas yang tidak hanya membawa kebaikan pada diri mereka sendiri tetapi juga kehidupan keluarga dan masyarakat. Sudahkan sekolah kita atau sekolah putra-putri kita memiliki budaya sekolah yang baik dan kuat?